Rektor UIN Bukittinggi Minta Maaf soal Insiden Mahasiswa Tolak Gubernur Sumbar
Kamis, 24 Agustus 2023 – 16:35 WIB
Bukittinggi – Civitas Akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi, mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden penolakan dan isu pengusiran terhadap Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat menghadiri giat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) untuk mahasiswa baru pada Selasa kemarin.
Baca Juga :
Ratusan Mahasiswa Tanam Bibit Pohon di Candi Muaro Jambi
Melalui keterangan resmi yang diterima Rabu 24 Agustus 2023, Rektor UIN Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida, meminta maaf atas terjadinya insiden tersebut. Pimpinan UIN Bukittinggi menilai, seharusnya peristiwa serupa aksi orasi di hadapan orang nomor satu di Sumatera Barat itu, tidak seharusnya terjadi di dunia kampus.
“Kami berkomitmen kuat dan juga tentu kita semua berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi,”demikian bunyi keterangan resmi pihak Kampus UIN yang dikutip, Rabu 24 Agustus 2023.
Baca Juga :
Polisi Periksa Ayah Sultan Rif’at, Mahasiswa Korban Kabel Terjuntai
Masih mengutip salinan keterangan resmi itu, manajemen kampus menjelaskan bahwa kedatangan Gubernur Mahyeldi ke kampus UIN Bukittinggi, dalam rangka memenuhi undangan untuk memberikan kuliah umum atau orasi ilmiah agar memotivasi para mahasiswa baru.
Namun, baru beberapa saat Gubernur Sumbar hadir di hadapan mahasiswa baru, beberapa mahasiswa yang mayoritas terdiri dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Bukittinggi menggelar aksi orasi. Orasi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis, Pasaman Barat.
Baca Juga :
Pemprov Sebut BEM UIN Bukittinggi Ingin Permalukan Gubernur Sumbar
Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi
Photo :
Tangkapan layar media sosial
“Penyampaian aspirasi tersebut dengan menggunakan mikrofon yang diambil dari meja MC. Aspirasi yang disampaikan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema dan materi serta topik yang disampaikan oleh Narasumber atau juga materi PBAK secara umum,” ujarnya
Halaman Selanjutnya
Rektor menegaskan pemberitaan media bahwa terjadi pengusiran terhadap Gubernur Sumbar adalah sangat tidak benar. Menurutnya, saat mahasiswa yang menyampaikan aspirasi diamankan dan dibawa keluar oleh pihak panitia dan sekuriti bersamaan juga dengan masuknya waktu salat Ashar.